Kabupaten Pidie dikenal orang sebagai daerah yang minim objek wisata. Saya tak begitu percaya. Kawan-kawan saya banyak yang menghabiskan hari-harinya di hutan dan gunung di kawasan ini, dengan membawa cerita yang terkadang melelehkan liur.
Saya sendiri baru bisa menikmati yang di pinggir-pinggirnya saja. Misal ke Guha Jepang, Kolam Putroe Bungsu, dan Waduk Rajui di Desa Masjid Rajui, Kecamatan Padang Tiji. Semuanya sekali jalan dalam satu hari, sudah seperti mengambil paket tur wisata komersial.
Waduk Rajui dibangun pada lereng bukit. Saya memanjat tiga lereng bukit di waduk yang dibangun menghabiskan dana Rp 99, 2 M itu. (Baca: Waduk Rajui Senilai 99,2 Miliar di Pidie).
Sebaiknya baca dulu Mampir di Kolam Putroe Bungsu
Dari ketinggian, saya lihat warga memadati pinggir waduk; menyaksikan pantulan diri mereka pada permukaan air yang tenang. Sebagian memancing, bercengkerama dengan kawan, atau pemuda yang sekedar memamerkan suara knalpot baru dengan bolak-balik di jalan sekitar waduk.
Saya sendiri melihat Waduk Rajui mirip danau.
Namun di sisi lain, mengingat ramai sekali pengunjungnya, ia bagai Kawasan Puncak seperti yang saya lihat di Jawa Barat. Orang dari berbagai kalangan, bermacam kendaraan, datang sekedar bersantai.
Tapi dari atas tebing waduk ini, saya rasa cocok untuk selfie. 😀
Saat meninggalkan Waduk Rajui, semakin banyak orang berdatangan. Ada yang bawa istri dan anak: datang dengan mobil SUV–mobil keluarga, ada pula sekelompok remaja perempuan berpose di tebing sekitar kompleks waduk, bahkan ada seorang pemuda tampak linglung di atas sepeda ontelnya.
Ini kali kedua saya mengunjungi Waduk Rajui. Sekitar 2011, saya bersama Jhon Illusion, datang ke lokasi ini. Namun masih tertutup karena sedang dalam pengerjaan. Rupanya saya baca-baca di media online, lokasi ini baru dibuka sejak awal 2015.
So, jika Anda ke Kabupaten Pidie dan ingin menikmati rekreasi yang mudah diakses dan gratis, Waduk Rajui mungkin salah satu pilihannya.[]
Writer: Makmur Dimila
Berjalanlah… dan ceritakan pengalamanmu 🙂
One thought on “Waduk Rajui, Puncak atau Danau?”