“Siapa nama?” Dia membentak dengan nada tinggi, meniru ekspresi anggota TNI. “Abu Kasem,” dia jeda sedetik, “Pantai Deumit,” sambungnya dan jeda lagi sedetik, “Baju TVRI,” dia mendaratkan tapak tangan kanannya di dada. Semuanya dengan suara pelan. “Bagus, Bapak, bagus..” lanjutnya, lembut, sebagaimana TNI ucapkan padanya saat itu. Dialog masa perang itu mengawali persahabatan kami dengan […]