Lampuuk dari Meumong. |
JIKA sedang di Pantai Lampuuk, mata Anda pasti tak lepas pada pantai yang satu ini. Atau mungkin pernah bertanya-tanya, ada apa di balik tebing menjulang itu. Hilangkan rasa penasaran Anda dengan mengunjunginya sekali waktu.
Awal Mei lalu saya bersama teman blogger plesiran ke sebelah barat Pantai Lampuuk, Aceh Besar. Warga Lampuuk menyebutnya Pantai Meumong. Nama ini juga kami temui di papan yang dipaku pada satu pohon di bukit dekat pantai Meumong.
Keberadaan pantai ini tak diketahui banyak orang. Di samping tak tersedianya papan establis, jalan menuju ke pantai ini butuh sedikit pengorbanan. Tak semudah mencapai Pantai Lampuuk.
Sebelum mencapai loket karcis menuju Joel’s Bungalow, kami mengambil jalur kanan, mengikuti jalan bekas dilalui kendaraan pekebun. Kami membawa masuk sepeda motor dan memarkirkannya di dekat pagar perkebunan warga.
Cukup berjalan kaki selama lima menit dan mengikuti jalan setapak diantara perkebunan yang tanpa tanjakan berarti, melalui lorang-lorong hutan tropis, akhirnya kami tiba di Meumong.
Hutan tropis. |
Bangganya si model, seakan-akan berdiri di sisi papan bertulis “Mahameru”. 😀 |
Orang bilang, sepanjang garis pantai ujung Sumatera, lazimnya menyajikan panorama alam yang indah dan menakjubkan. Begitu juga pesona Meumong, seperti amatan saya saat mengunjungi pantai lainnya di Aceh Besar: Lange (Ie Rah), Lhok Mata Ie, Ujong Pancu, dan Lampuuk tentunya.
Berdiri di Pantai Meumong, kami bisa menikmati garis Pantai Lampuuk yang dipagari pohon pinus nan hijau. Berbeda dengan Lampuuk, Pantai Meumong terdapat serakan batu-batu dan memiliki tebing di bibir pantai.
Selain itu, Meumong juga salah satu pantai yang menarik untuk dijadikan spot foto bagi Anda pecinta fotografi. Pantai ini menyajikan spot menarik dengan berbagai angle jika ingin mengabadikan sunset atau sunrise. Bongkahan-bongkahan batu dan pepohonan ketapang serta pinus nan rindang dapat dijadikan properti alami untuk memotret.
Waktu Berkunjung
Pasir Pantai Meumong |
Hari itu, kami disambut ombak ganas Pantai Meumong. Keindahan pasir putihnya disapu gelombang. Meskipun kurang cantik karena Samudera Hindia baru saja diterpa angin barat atau Musim Timur, namun dengan sabar, saya berhasil mencari beberapa spot untuk difoto.
Nah, sebaiknya kunjungi Pantai Meumong pada Musim Barat atau angin timur, antara Oktober-April. Sedangkan di bulan April-Oktober, cuaca sering tidak mendukung Anda yang hanya ingin melihat keindahan pantai.
Saat ini, Pantai Meumong, masih dominan menjadi destinasi para pemancing. Andai akses ke pantai ini dipermudah, pasti Meumong akan bernasib sama seperti Pantai Lampuuk yang ramai dikunjungi wisatawan.
Writter: Ikbal Fanika