Mau menu tradisonal atau modern?
Pertanyaan itu saya ajukan kepada kakak saya, ketika dia tanyakan di mana enaknya makan siang di Banda Aceh. Dia maunya warung yang nuansanya seperti duduk di persawahan. Ada-ada saja, maklumlah, kami anak sawah!
Saya tahu maksudnya, Saung Bambu Trisa. Sering saya lihat resto ini namun belum pernah mencobanya. Letaknya di Batoh. Sebelah kanan jalan kalau datang dari Simpang Surabaya, sebelum terminal bus antarkota antarprovinsi (AKAP).
Lesehan-lesehan berupa saung bambu memenuhi resto itu. Di tengah-tengahnya ada kolam ikan hias yang memanjakan mata dengan ditambahi air mancur.
Saya melihat sarang burung manyar menggayut di setiap sudut saung, bentuknya seperti keukarah kue tradisional Aceh tapi lebih besar dan berlubang di satu sisi.
Pelayan datang. Kakak saya pesan nasi bakar spesial, menu khas Saung Bambu Trisa.
Aneh juga, ya? Nasi kok dibakar. ๐ Sementara sepasang anak sepupu saya pesan ayam bakar. Saya sendiri, ikan gurami terbangโkarena saya ingin terbang sejauh-jauhnya. ๐
Hari agak panas, tapi tidak sepanas nasi yang kemudian dihidangkan pelayan. Nasi ditempatkan dalam bakul dan ditutup daun pisang. Menu lainnya dalam piring putih biasa.
Ikan gurami siap saya terbangkan. Tapi saya ingin mencoba nasi bakar itu.
Kakak saya melucuti daun pisang yang sudah layu yang membaluti nasi bakar. Kamu pernah lihat lemang? Begitulah nasi itu dikemas. Nasinya berwarna krem dan lebih besar dari nasi biasa. Ada satu-dua ikan teri untuk menyedapkan rasa.
โEum.. Bumbunya meresap,โ kakak saya meniru gaya host kuliner di tivi swasta.
Saya pun dipersilakan mencoba. Dua sendok nasi itu sudah cukup membuat saya nyesal tidak memesannya tadi.
Demikianlah saya hari itu. Sudah ada menu sendiri, mau lahap punya saudara. Haha. Akhirnya, saya gagal terbang bersama ikan gurami, sayapnya sudah dibakar nasi spesial Saung Bambu Trisa itu. ๐
Tapi bagaimanapun, menu resto itu telah memenuhi selera kakak saya. Menu restoran ini cocok bagi Anda yang ingin makan tak jauh dari kota tapi dengan nuansa kampung. Paduan modern dan tradisional. Bagai makan di sawah, lah. Mari, mari.[]
Writer: Makmur Dimila
Berjalanlah… dan ceritakan pengalamanmu ๐
Artikel yang bagus. Terima kasih atas info yang diberikan.Saya memiliki link yang mungkin berguna untuk menambah referensi tentang Pariwisata Indonesia.
Silahkan dikunjungi. http://indonesia.gunadarma.ac.id/
Makasih sudah berkunjung. Sudah saya kunjungi balik, blognya sangat bagus itu buat promosikan kekayaan Indonesia. ๐