SAYA memilih jalur lain saat kembali dari Pantai Lhok Lham. Bersama tiga kawan, kami memilih pulang melewati perbukitan yang tembus ke Gampong Batee. Menikmati spot wisata Pidie di sudut lain. Barangkali bisa melihat-lihat Guha Tujoh yang berada di Gampong Cot, Kecamatan Muara Tiga.
Kami sempat kewalahan mengendarai motor di lintasan bebatuan hampir tiga kilo meter dari simpang empat dekat Polsek Muara Tiga. Klimaksnya adalah saat mendaki bukit Gampong Cot. Jalurnya terjal dan menanjak. Gestur tanahnya berupa undakan batu karang.
Kami sempat kewalahan mengendarai motor di lintasan bebatuan hampir tiga kilo meter dari simpang empat dekat Polsek Muara Tiga. Klimaksnya adalah saat mendaki bukit Gampong Cot. Jalurnya terjal dan menanjak. Gestur tanahnya berupa undakan batu karang.
Di bukit itu sejumlah pemuda Cot mengutip sumbangan untuk perbaikan jalan. Kami lihat, lumayan juga orang melintasi rute ini. Di puncak bukit ini, Seulawah Agam dan Seulawah Dara bagai sepasang kekasih berteduh di barat bukit. Di kiri, hamparan laut mulai mempesona.
Seulawah Dara & Seulawah Agam. Sooo cuitt deh pokonye.. 😀 |
Ayooo.. “Yang kuat Bang, leuh nyan poding.” |
“Seikhlas mungken, Bang, Dek. Han ek taharap pemerintah, tapeugot keudroe teuh laju.” |
Beberapa menit usai meninggalkan pemuda itu, kami tiba di sebuah pertigaan. Ke kiri, jalan menuju Guha Tujoh Laweueng, objek wisata Pidie paling favorit. Dua pemuda di kedai kecil pada sudut simpang itu ingin kami masuk ke sana.
Namun orang-orang, kebanyakan keluarga, menyesaki jalan pulang dari Guha Tujoh. Kami juga ingin pulang. Sudah jam 5 sore soalnya. Selain itu, saya, Kamil, Khairol, dan Ayus lebih memilih nikmati spot menarik tak jauh dari kami singgah.
Sepuluh menit berlalu menuruni lereng bebukitan, melintasi jalan yang mulai beraspal, kami melihat keramaian di ujung jalan. Beberapa warung menghadap jalan. Beberapa rangkang (gerai) di seberang jalan penuh muda-mudi.
Mereka menatap panorama Samudera Hindia di depannya, sedikit dihalangi lembah dan bukit yang menjorok ke laut. Namun kami justru berhenti sebelum keramaian itu. Menepi dekat sebuah pondasi bangunan tak jadi. Pemukiman penduduk meuritirapi di kanan lautan. Kamil menaiki pondasi itu, senangnya dia saat difoto.
Boy Band atau Grup Nasyid? Atauuu ? 😀 |
Kami in action. |
Spot baru buat camping di ujung bukit itu tu.. 😀 |
Puas menikmati keindahan objek wisata Pidie yang belum diketahui wisatawan domestik–apalagi nasional dan mancanegara–itu kami pulang dengan riang. Mengikuti jalan aspal yang tembus ke Batee dan keluar lewat samping LP Wanita Sigli. Sampailah di kampung pada magrib. Oh, asiknya.[]
Writer : Makmur Dimila