PAGI yang cerah itu, setelah sarapan dan dandan, tujuan pertama saya adalah ke Petronas Twin Towers dan sekitarnya. Dari Sunway Pyramid, maka ada dua pilihan buat ke Kuala Lumpur City Centre (KLCC), naik LRT ataupun bus.
Dan saya memutuskan untuk naik LRT (Long Rapid Transportation) dari Sunway dengan rute Sunway – KL Sentral – Pasar Seni, dengan jarak tempuh sekitar 15 menit dengan biaya 3 RM, serta bus dari Sunway Pyramid – Pasar seni dengan biaya 5 RM.
Dari Pasar Seni, kita juga bisa naik LRT tujuan Ampang KLCC. Setelah turun dari LRT, maka akan mengarah langsung masuk ke Mall Suria, melalui jalan yang berbentuk seperti lorong (terowongan).
Ini mal pertama di Kuala Lumpur yang membuat saya terkagum-kagum. Maklum, saya kan asalnya dari kampung. Dan di kampung tidak ada yang namanya kereta api bawah tanah yang nyaman seperti di Kuala Lumpur, yang langsung bisa berhenti tepat di bawah mal.
Jadi, saat saya sampai di stasiun kereta api KLCC, saya turun, terus jalan sedikit dan wah, langsung disambut harum wangi Roti Boy saat masuk ke Mal KLCC.
Terus terang di detik dan di saat itu juga saya kagum sekali dengan Kota Kuala Lumpur. Kok bisa ya negara tetangga ini lebih teratur, bersih dan infrastrukturnya berjalan dengan baik. Kapan Aceh bisa seperti ini ya? Atau mungkin Aceh bisa seperti ini tapi apa yang salah dengan Aceh ya?
KLCC terletak tepat di bawah gedung Petronas Twin Towers. Jika anda pergi ke Menara Kembar Petronas, sudah pasti akan masuk ke KLCC dan juga sebaliknya. KLCC, seperti halnya mal-mal di Indonesia, berisi beragam outlet yang menjual berbagai brand baik itu lokal maupun internasional.
Outlet-outlet yang menarik di KLCC di antaranya adalah Isetan, Jimmy Choo dan Body Shop. Eh, tau enggak sih kalau Jimmy Choo itu ternyata asalnya dari Penang, Malaysia. Saya aja baru tahu juga tuh.
Oh ya, Body Shop di KL katanya sih lebih murah. Coba anda langsung cek-cek harga deh. Ada satu toko di sini yang selalu ramai dikunjungi oleh turis dari Indonesia. Nama tokonyanya “Vincci”, toko sepatu buatan Malaysia yang terkenal murah dan menarik modelnya.
Yang saya sukai di KLCC ini adalah Kinokuniya Book Store yang terletak di lantai 4. Buku-bukunya lumayan komplit sampai ke komik manga juga ada. Selain itu, ada food courtnya. Kalau anda mau coba-coba masakan asli malaysia, di sini juga banyak.
Beberapa tempat menarik lainnya di KLCC:
- Petrosains
Petrosains merupakan sarana hiburan sekaligus pendidikan bagi anak-anak. Di sini anda bisa belajar tentang ilmu-ilmu yang berkaitan dengan minyak bumi, seperti halnya geologi, ilmu kelautan dan lain-lain. Tempat ini sangat luas dan menarik bahkan buat saya yang sudah dewasa sekalipun. Petrosains ini dibuat oleh Petronas, perusahaan minyak di Malaysia dan terletak di lantai 4 KLCC.
- Malaysian Philharmonic Orchestra
Bagi para pecinta musik orkestra anda bisa nonton di sini.
- Galeri Petronas
Tempat para seniman lokal dan internaional memamerkan hasil karyanya. Terakhir saya kesana ada pameran foto-foto antik tentang kota Kuala Lumpur. Seru juga.
- Aquaria
Aquaria sebenarnya terletak di luar gedung KLCC, tapi kita bisa pergi ke sana lewat KLCC melalui jalannya yang merupakan lorong ber-AC. Jadi, nyaman untuk berjalan kaki.
Saya tidak begitu merekomendasikan Aquaria, karena kalau dibandingkan dengan Sea World di Jakarta, jauh banget deh bedanya. Sea World jauh lebih besar dan menarik ikan-ikannya.
- KLCC Park
KLCC Park merupakan taman hiburan yang luas dan semuanya gratis. Disana ada playground besar untuk anak-anak, kolam renang, jogging track, dan air mancur yang bisa menari-nari. Air mancur ini mulai menari-nari dari jam 6 s/d 9 malam waktu Malaysia. KLCC Park juga tempat yang cocok bagi fotografer yang ingin memotret keindahan gedung Petronas Twin Towers di malam hari.
Untuk pergi kesini anda hanya perlu menggunakan kereta Putra LRT dan stop di stasiun KLCC. Atau kalau naik taksi bilang saja ke KLCC atau Petronas Twin Towers.
SETELAH mengunjungi KLCC, saya sempat berkunjung ke Masjid Jamek. Semua orang (bahkan non muslim) dibolehkan masuk ke Masjid Jamek. Namun ada persyaratannya yaitu: memasuki area masjid ini, jika perempuan harus pakai kerudung dan baju kurung gitu yang disewakan sama petugasnya, dan lelaki tidak boleh pakai celana pendek melainkan harus celana panjang.
Untuk menuju ke Masjid Jamek bisa menggunakan Putra LRT (Kelana Jaya Line) kemudian turun di Masjid Jamek (KJ13).
Bagi teman-teman yang ingin bersafari ke Kuala Lumpur, tak perlu khawatir akan transportasi yang ada di KL. Semuanya mudah, mulai dari LRT, monorail, bus, sampai taksi, informasinya banyak terdapat di internet. Bahkan di setiap tempat pemberhentian LRT maupun monorail, ada papan informasinya.
Setelah seharian mengunjungi KLCC dan Mesjid Jamek pada 26 September 2009 itu, tiba saatnya saya kembali ke Sunway untuk beristirahat. Saya naik LRT dari KLCC ke Pasar Seni. Kemudian naik bus menuju Sunway Pyramid.
Kedua tempat ini merupakan pusat untuk membeli souvenir khas Kuala Lumpur yang bisa menjadi oleh-oleh buat teman-teman di rumah atau siapapun. Kedua tempat ini hampir berdekatan satu sama lain, bisa dicapai dengan hanya berjalan kaki.
Pasar seni akan ramai saat malam hari dan harga yang ditawarkan murah-murah. Mulai dari T-Shirt dewasa maupun anak-anak, magnet kulkas, gantungan kunci, pajangan berbentuk Twin Tower, pajangan piring, pajangan lonceng bergambar Twin Towers, cokelat beryl, kerajinan kayu, dan sebagainya.
Untuk mencapai kedua tempat tersebut, bisa dengan 2 cara: naik monorail turun di Maharajalela (MR 3) atau naik LRT turun di Pasar Seni (KJ 14). Saya lebih merekomendasikan untuk naik LRT saja, karena dari LRT Pasar Seni akan tampak Central Market lalu jalan menuju ke Pasar Seni. []
Writer : Saiful Anwar