SI Ibu memanggil anaknya dari kerumunan bocah-bocah di halaman meunasah darurat Dusun Celala Desa Dedingin. Si bocah menghampiri ibunya di pintu rumah. Rumahnya bersisian dengan rumah Pak Dus. Dia berdiri di pintu, sementara ibunya meraih kaki kirinya. Perlahan kuku jemari kakinya digunting. Sementara ia mengedar pandang ke teman-temannya, dengan ekspresi yang interesting. Dia juga menggamit mobil mainan, menunggu ibunya siap membersihkan kukunya. Kelak, jemarinya keluar kuku baru, sebagaimana bumi Gayo yang harus bangkit setelah setahun dilanda gempa. [Makmur Dimila]