TV 5 Crews. |
SENYUM mengembang di wajah saya, membaca sandek dari Bang Rinaldi.
“Besok mau ke Pulau Bunta? Naik boat. Kalau mau, stand by jam 7.30 pagi di warung depan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh.”
Sudah berkali-kali bercita-cita ke sana, sejak nama pulau kecil di barat kota itu populer sejak 2013. Sebelumnya ada beberapa orang yang ajak saya, tapi tidak sesenang petang itu, Selasa, 17 Juni 2014. Namun senyum saya mengempis begitu lihat dompet. Lantas saya tanya berapa biaya perjalanan?
“Gratis, kalau udah abang ajak mana bayar.”
Alhamdulillah. Inilah rejeki terbesar saya hari itu. Dia bilang, saya cukup sediakan pakaian outdoor dan air mineral, asalkan ada tulisan tentang destinasi Pulau Bunta. Saya pun tak sabar ingin menikmatinya untuk pertama kali.
Rabu pagi, jam 8.30, tekong boat Afrizal membawa kami dengan speedboat dari dermaga Ulee Lheue Bay. Rupanya, Rinaldi akan dibuat profil kegiatan sehari-harinya oleh kru TV 5, salah satu channel dari grup televisi terbesar di Prancis, francetelevisions.
Saya duduk di dek belakang dengan Patra, guide selam. Olivier Lelievre, fasilitator kru francetelevisions di Indonesia, kameramen Bassompierre Denis, dan perekam suara Joel Flescher di bagian depan, siap mendokumentasikan. Sementara Isabelle Moeglin bertanya. Ke mana kami pergi?
Start left: Joel, Olivier, Bassompierre, and Isabelle. |
Naldi mulai menceritakan keindahan bahari Aceh sesaat meninggalkan teluk, disaksikan pemancing dari jembatan Ulee Lheue dan sekitarnya. Aceh kaya potensi laut, banyak spot diving yang bisa dinikmati, mulai dari Sabang, Pulau Aceh, hingga Tapaktuan. Olivier membantu terjemahkan ke Isabelle.
Saya pura-pura mengerti saja. Celingak-celinguk ke kiri dan kanan, melihat pemandangan dari Pasi Lamtong. Kami melewati Pulau Tuan yang juga memiliki spot diving, pulau kecil sebelum bertemu dengan perbukitan Ujong Pancu yang menjorok ke laut.
Ombak besar menghadang. Cahaya mentari yang membakar kulit seketika dipadamkan percikan gelombang. Pulau Weh bagai lukisan sketsa di utara. Angin barat membuat boat melintasi gelombang bagai pembalap motorcross di sirkuit Krueng Lamnyong.[Makmur Dimila]
One thought on “Bersama TV 5 Prancis (1)”